Tak ada KeberhasilaTanpa Perjuangan

Tak Ada Peradapan Tanpa Tulisan.,
Tak Ada Orang Pintar Tanpa Belajar..

Jumat, 29 Oktober 2010

makna kesalihan menurut agama-agama didunia

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Agama merupakan fitrah yang selalu ada pada diri setiap manusia, karena manusia membutuhkan sesuatu yang lebih besar untuk diagungkan karena manusia bersifat lemah dan terbatas, serta manusia ketika hidup didunia yang fana' ini manusia membutuhkan aturan untuk hidup agar hidup ini sejahtera baik didalam dunia maupun akherat, dan peraturan yang akan dijalankan oleh manusia ada didalam agama.
Maka didunia ini manusia selalu mempunyai agama, dan apabila manusia tidak menjalankan peraturan agama maka yang akan terjadi sebuah kekacaan.
Diindonesia sudah hampir semuanya masyarakatanya mempunyai agama, baik itu agama Kristen, budaha, katolik, hindu dan agama yang mayoritas penduduk Indonesia memeluknya yakni agama islam. Akan tetapi walaupun mayoritas semua masyarakat mempunyai agama, namun tidak semua manusia yang memeluk agamanya menjalankan ajaran atau peraturan dalam agama tersebut. Misalnya saja orang yang beragama islam, ada yang mengaku punya agama tapi hanya pada KTP nya saja, ada juga yang mejalankan agamanya Cuma setengah-setengah, ada juga yang mengerti dan faham ajaran agamanya dan menjalankan serta menyebarakan kepada umat. Hal seperti itu bisa juga dinamakan orang yang shalih dan orang yang gak shalih, dan kesahalihan itu juga terdapat dalam berbagai agama. Dengan demikian dalam makalah ini kami akan membahas bagaiamana kesalihan etika dalam agama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kesalihan etika dalam agama?
2. Bagaimana makna kesalihan dalam agama-agama didunia?
3. Etika dalam beragama?





BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesalihan dalam agama
Kata shalih berasal dari bahasa yunani yang mempunyai pengertian takut akan Tuhan. Sedangkan menurut istilah kesalihan dalam beragama adalah menjalakan segala perintah tuhan dan menjahui laranganya dengan tujuan mencari keridhoanya atau bisa juga diarti taat dan tunduk dengan aturan-aturan Tuhan untuk mendapatkan kebahagian didunia dan akherat.
Pengertian kesalihan diatas masihlah pengertian secara umum bisa jadi antara agama satu dengan agama yang lain tidak sama, sudah sangat jelas yang menjadikan ketidak samaanya adalah dari segi aqidah.
Adapun beberapa kriteria orang-orang yang saleh misalnya seperti berikut:

Dengan demikian dari pengertian diatas kita bisa fahami juga, bahwa kita sebagai manusia, hendaknya menjadi manusia yang shaleh yakni manusia yang selalu menjalankan peraturan-peraturan Tuhan. karena manusia bersifat lemah dan terbatas membutuhkan sesuatu yang Maha Lebih yakni Tuhan.

B. Makna Kesalihan Menurut Beberapa Agama Didunia

1. Makna Kesalihan Menurut Agama Kristen
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran hidup, , wafat dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab/injil.
Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama Katolik , Protestanisme, Ortodoks .
Dan didalam agama Kristen orang-orang yang disebut orang saleh misalnya seperti:
a. Pendeta (adalah sebutan bagi pemimpin agama. Kata pendeta berasal dari kata Pandita (bahasa Sansekerta), yang berarti brahmana atau guru .Di Indonesia, saat ini istilah pendeta secara khusus digunakan untuk sebutan pemimpin agama-agama Kristen Protestan, Hindu atau Buddha. Secara umum, istilah ini kadang-kadang juga dapat digunakan untuk Konghucu. Atau ada juga yang namanya Pastor yakni sebutan bagi pemimpin agama di lingkungan Gereja Kristen.
b. Biarawan/biarawati adalah seseorang -seorang yang melakukan asketisme, (memfokuskan pikiran dan raganya untuk agama).
c. Paus (dari Bahasa Latin: papa, bapak, ayah; dari Bahasa Yunani: πάππας, pappas, ayah) adalah Uskup Roma, pemimpin spiritual Gereja Katolik, dan kepala negara Kota Vatikan. Dll
dan apabila kita mengingnkan untuk menjadi oang yang saleh maka kita maka mereka harus mengamalkan ajaran pokok-pokok dasar agama kristen yakni 12 syahadat yakni :
1) aku percaya bahwa babpak Allah yang ada disurga menjadikan langit dan bumi
2) aku percaya bahwa yesus kristus, putera tunggal babpak Allah sebagai Tuhan ku.
3) Dialah yang dilahirkan oleh rasul kudus melalui gadis maryam
4) Dialah yang turun kedunia untuk disalib sebagai mati pada masa pontius pilatus. Kemudian dikubur turun kepusat kegelapan
5) Pada hari yang ke-3 dia dibangkitkan kembali dari tempat kediaman orang yang telah mati
6) Lalu naik kesurga bersemayam disebelah kanan Allah Sang Bapak Yang Maha Kuasa
7) Dari situlah akan kedatangan kembali mengadili orang yang hidup dan orang yang mati
8) Aku percaya kepada ruh suci
9) Aku perecaya kepada kumpulan kristen yang satu, suci lagi luas yaitu himpunan orang suci,
10) Saya percaya akan diampuni dosa
11) Saya percaya akan dibangkitkanya orang mati
12) Saya percaya akan hidup kekal.
2. Makna Kesalihan Menurut Agama Buddha
Agama Buddha lahir di negara India, lebih tepatnya lagi di wilayah Nepal sekarang, sebagai reaksi terhadap agama Brahmanisme. Sejarah agama Buddha mulai dari abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya Buddha Siddharta Gautama. Agama buddha adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan yang kekal.
Adapun orang-orang yang dianggap saleh di agama budha anatara lain yakni :
1. Pendeta adalah sebutan bagi pemimpin agama.
2. Sangha berarti persamuan atau persaudaraan para Bhikkhu. Kata Sangha pada umumnya ditujukan untuk sekelompok Bhikku.
Ada 2 (dua) jenis Sangha, yaitu:
a. Sammuti Sangha: persaudaraan para bhikkhu biasa, atau mereka yang belu mencapai tingkat-tingkat kesucian.
b. Ariya Sangha: persaudaraan para bhikkhu suci, mereka yang telah mencapai tingkat-tingkat kesucian.
Dan apabila orang-orang buddah menginginkan menjadi orang yang saleh maka mereka harus berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika dan psikologi).
3. Makna Kesalihan Menurut Agama Hindu
Agama Hindu berasal dari Bahasa Sanskerta "Kebenaran Abadi" dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Weda merupakan kitab suci yang menjadi sumber segala ajaran agama Hindu. Weda merupakan kitab suci tertua di dunia karena umurnya setua umur agama Hindu. Weda berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu dari kata vid yang berarti "tahu". Kata Weda berarti "pengetahuan"
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Bila orang hindu menjadi orang yang saleh maka Pancasradha merupakan keyakinan dasar . Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1. Widhi Tattwa - percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa - percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa - percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
4. Punarbhava Tattwa - percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
Dan orang –orang hindu yang sudah dianggap sebagai orang yang saleh yakni Brahmana adalah salah satu golongan karya atau warna dalam agama Hindu. Mereka adalah golongan cendekiawan yang mampu menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan. Di jaman dahulu, golongan ini umumnya adalah kaum pendeta, agamawan atau brahmin. Mereka juga disebut golongan paderi atau sami. Kaum Brahmana tidak suka kekerasan yang disimbolisasi dengan tidak memakan dari makluk berdarah (bernyawa). Sehingga seorang Brahmana sering menjadi seorang Vegetarian. Brahmana adalah golongan karya yang memiliki kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan baik pengetahuan suci maupun pengetahuan ilmiah secara umum. Dahulu kita bertanya tentang ilmu pengetahuan dan gejala alam kepada para brahmana. Bakat kelahiran adalah mampu mengendalikan pikiran dan prilaku, menulis dan berbicara yang benar, baik, indah, menyejukkan dan menyenangkan. Kemampuan itu menjadi landasan untuk mensejahterakan masyarakat, negara dan umat manusia dengan jalan mengamalkan ilmu pengetahuannya, menjadi manggala (yang dituakan dan diposisikan secara terhormat), atau dalam keagamaan menjadi pemimpin upacara keagamaan.
4. Makna Kesalihan Menurut Agama Kong Hu Cu
Agama Khonghucu adalah istilah yang muncul sebagai akibat dari keadaan politik di Indonesia. Agama Khonghucu lazim dikaburkan makna dan hakikatnya dengan Konfusianisme sebagai filsafat. Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan beliau hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Dan bila mereka ingin menjadi orang yang saleh maka dia harus melakasanakan ajaran-ajarannya antaralain seperti :
Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu:
1. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
3. Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
4. Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
6. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang):
1) Ren- (Cintakasih)
2) Yi -Kebenaran/Keadilan/Kewajiban
3) Li - Kesusilaan, Kepantasan
4) Zhi – Bijaksana
5) Xin - Dapat dipercaya
Delapan Kebajikan (Ba De):
Xiao ( Laku Bakti) , Ti ( Rendah Hati), Zhong ( Satya), Xin (Dapat Dipercaya) , Li ( Susila) , Yi ( Bijaksana) , Lian ( Suci Hati), Chi ( Tahu Malu) , Zhong Shu (Satya dan Tepa selira/Tahu Menimbang).
Selain sifat-sifat diatas yang harus dimiliki, seseorang bila mengingikan dirinya menjadi orang saleh di agama kong hu cu, dia juga harus mengamalkan isi dalam kitabnya seperti kita wu jing, dan si shu .Adapun orang-oarang yang sudah dianggap salih diagama Kong Hu Cu yakni :
a. Wen Shi (guru agama),
b. jiao sheng (prnebar agama),
c. xue shi (pendeta),
d. zhang lao (sesepuh agama)
5. Makna Kesalihan Menurut Agama Yahudi
Yahudiah (Yudaisme) adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi (penduduk negara Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri). Dan agama yahudi termasuk agama samawi, Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.
Ini beberapa ajaran-ajaran yahudi apabila mereka benar-benar ingin mendekatkan diri dan ingin menjadi orang shaleh anatara lain,Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
1. Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
3. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.
4. tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
5. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
6. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
7. enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
8. tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
9. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
10. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
11. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
12. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."
Adapun seseorang yang sudah sudah dianggap oleh orang yahudi sebagai orang yang saleh disebut Rabi atau Rabbi Ashkenazi modern dan Israel dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)"..Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi ("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin.”.
6. Makna Kesalihan Menurut Agama Islam
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah" yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah. Mungkin sudah tidak perlu penjelasan yang lebih lebar lagi karena kita adalah umat muslim sendiri yang mengerti bagaimana islam mengatur hidup kita, bahawa islam adalah satu-satunya agama yang benar dan agama yang paling sempurna yang bisa mengatur segala aspek kehidupan manusia mulai bangun tidur sampai tidur lagi semua diatur oleh islam dan bila kita benar-benar menjlankan aturan tersebut maka kita akan mendapati kebahagian dunia dan akherat dan aturan tersebut telah terrangkum dalam sumber hukum islam yakni alquran dan assunnah.
Dan apabila kita menginginkan menjadi orang yang beriman dan orang yang saleh maka hal yang harus kita lakukan selain kita mengimani adanya allah kita juga mengimani adanya alquran dan assunah serta mengamalkannya dalam kehidupan dan juga mengajarkanya kepada orang lain.
C. Makna Etika Dalam Beragama
Ada sebuah pernyataan bahawa ”semua agama itu baik, tetapi tidak semua agama itu benar”. ” Baik ” adalah kata sifat yang sering digunakan dalam hal yang berhubungan dengan etika misalnya tentang kesopanan, tentang tingkah laku, kesusilan dan sebagainya. ”Bagus” adalah kata sifat yang biasanya digunakan dalam hal-hal yang berhubungan dengan estetika (keindahan) misalnya anak itu bagus rupanya. ”Benar” adalah sifat yang biasanya digunakan dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika (hakikat) misalnya : agama islam itu benar ,
Dengan melihat penggunaan kata-kata baik, bagus, dan benar, maka tetaplah kiranya bahwa semua agama dikatakan baik, yang berarti semua agama pasti mengajarkan kesopanaan , kesusilaan, akhlak dan sebagainya.
Dengan demikian sudah sangat jelas bahawa semua agama itu baik tetapi belum tentu benar karena agama yang benar hanyalah agama islam bahakan Allah sudah berfirman ” innaddina indallaalhil islam” sesungguhnya agama yang diridohi Allah itu hanyalah islam.
Dari penjelasan diatas sangatlah jelas bahwa semua agama pada intinya mengajarkan kebaikan dan bila setiap manusia menjalankanya pasti kehidpan didunia ini akan sejahtera. Misalnya saja diagama kong hu chu juga mengajarkan bahwa kita sebagai manusia harus berjiwa toleransi terhadap sesama manusia, suka menolong dll. Adapun dia agama kristen mengajarkan cinta kasih kepada sesama manusia. Apa lagi dalam islam sebuah keyakinan seseorang selalu dihormati akan tetapi sebagai seorang muslim tidaklah berdiam diri , kita juga mengajak mereka untuk memeluk islam agar kita sama-sama selamat dunia dan akherat tentunya semua itu dilakukan tanpa paksaan dan kekerasaan.
Maka dari itu apabila kita menginginkan menjadi orang yang saleh etika dalam beragama juga salah satu hal yang penting yang harus kita miliki

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Kata shalih berasal dari bahasa yunani yang mempunyai pengertian takut akan Tuhan. Sedangkan menurut istilah kesalihan dalam beragama adalah menjalakan segala perintah tuhan dan menjahui laranganya dengan tujuan mencari keridhoanya atau bisa juga diarti taat dan tunduk dengan aturan-aturan Tuhan untuk mendapatkan kebahagian didunia dan akherat.
2. Makna Kesalihan Dalam Agama-agama pada dasarnya yakni seseorang yang selalu menamalkan ajaran agamanya dan mererka faham bagaimana agama mereka mengatur hidup mereka serta mengimani kitab-kitab yang sudah diyakninya maka hal tersebut sudah dikatakan sebagai kesalihan dalam beragama.
3. Semua agama pada intinya selalu mengajarkan kebaikan termasuk etika dalam beragama tetapi apabila kita jumpai ada seseorang yang tingkah lakunya kurang baik padahal dia mempunyai agama maka hal tersebut bukan salah agamanya akan tetapi yang salah adalah individunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar