Tak ada KeberhasilaTanpa Perjuangan

Tak Ada Peradapan Tanpa Tulisan.,
Tak Ada Orang Pintar Tanpa Belajar..

Jumat, 29 Oktober 2010

PROSES PUBLIK RELATION

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan / perusahaan dengan publiknya. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi management. Disini diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga/ perusahaan disuatu pihak dengan public dipihak lain.
Publik relations bila dilihat dari studi komunikasi adalah salah satu teknik komunikasi yang menitik beratkan kepada usaha untuk menumbuhkan suatu suasana kerja sama (goodwill) dan menciptakan saling pengertian (mutual understanding) antara publik yang berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama dalam iklm yang saling menguntungkan, dengan demikian untuk memndapatkan hasil sesuai dengan harapan maka seorang publik relations ketika melakukan interaksi kepada publik harus melalui sebuah proses-proses publik relations, baik proses secara internal atau proses exsternal. Dengan demikian dalam makalah ini kami akan membahas tentang bagaimana proses publik relations

B. Rumusan Masalaha
1. Apa pengertian dari proses publik relations?
2. Bagaimana proses internal dan exsternal dalam proses publik relations?










BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses Public Relations
Public relations adalah merupakan komunikasi, dimana dikegiatanya selalu diarahkan kepada usaha untuk mempengaruhi pendapat public agar dapat bersikap, berpendapat, dan bertingkah laku sesuai keinginan komunikator. Akan tetapi tujuan dari public realations itu sendiri umumnya dilihat dari pengertianya, selalu berorentasi kepentingan publik. Oleh karena itu untuk mewujudkanya butuh sebuah proses, yaknii proses public relatitions.
Proses public relations adalah serangkaian dari suatu kegiatan-kegiatan dari publik relations.
Public relations bila dilihat dari studi komunikasi adalah salah satu teknik komunikasi yang menitik beratkan kepada usaha untuk menumbuhkan suatu suasana kerja sama (goodwill) dan menciptkan saling pengertian antara publik yang berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan.
Berdasarkan uraian yang ada, kita mengetahui bahwa publik relations itu adalah suatu bentuk kegiatan dan sekaligus juga merupakan proses komunikasi. Oleh karenanya diperlukanlah suatu tahap yang memungkinkan proses dan kegiatan public relations itu dapat berjalan.
Adapun proses publik relations dibagi menjadi dua yakni
1. Proses Internal Public Relations
2. Proses Exsternal Public Relations

B. Proses- Proses Publik Relations
1. Proses publik relations internal
Diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh anggota public relations baik dalam sebuah perusahan, instansi atau organisasi sebelum mereka melakukan komunikasii atau intraksi kepada publik. Yang termasuk proses internal public relations antara lain
a. Fact Finding
Yang dimaksud dengan Fact finding adalah mencari atau mengumpulkan fakta-fakta atau data-data sebelum seseorang melakukan sautu kegiatan atau tindakan.
Pada tahap pertama ini, adapun kegiatan dari public relations diarahkan kepada usaha mengumpulkan data terhadap sasaran komunikasi antara lain misalnya mencakup:
1) meneliti mengenai kebutuhan dan kepentingan yang diinginkan publik
2) mencari dan mendapatkan data guna mengetahui bagaimana situasi dan kondisi yang terdapat pada diri publik .
3) mengapa publik bersikap dan bertingkah laku tidak mau tahu?
4) Mencari dan menentukan siapa saja yang dijadikan sasaran komunikasi
b. Planning and Progamming
Dalam tahap perencanan yang merupakan kelanjutan dari tahap fact finding atas dasar hasil penelitianya, seorang petugas public relations merencanakan bagaimana sebaiknya public relation dijalankan, dengan memperhatikan faktor-faktor psikologis, sosiologis, keadaan sosial, ekonomi.dan lain sebagainya. Dan pesan darii komunikator dirumuskan agar dapat mencapai tujuaan.
Berdasarkan hasil fact finding dalam proses ini sejumlah langkah harus dilakukan yaitu :
1. Merumuskan apa tujuan yang harus dicapai oleh publik relations ketika mengirim pesan tertentu.
2. Mengolah data yang diperolehnya
3. Merumuskan bagaimana pesan itu harus disebarkan.
4. Menentukan teknik komunikasinya.
5. Memeriksa kesempurnan informasi yang diperolehnya pada tahap fact finding.
6. Mengadakan analisi atas informasi yang diperoleh serta merumuskan sesuaii progam kerja, yaitu sesuai dengan situasi dan tempat.
Pada tahap kedua ini, kegiatan public relations menitik beratkan kepada usaha perencanaan bagi memperoleh hasil maksimal melalui pengolahan dan seleksifitas terhadap data ataupun fakta yang diperoleh.
Dalam prakteknya kegiatan dari public relations dalam tahap kedua ini harus meletakan dasar yang kokoh bagi menjamin terlaksankanya kegiatan komunikasi. Disamping itu juga public relations harus dapat menentukan jumlah biaya yang diperlukan.
Oleh karenanya dalam hal ini seorang publik relations officer atau petugas kehumasan yang menjalankan kegiatan publik relations harus dapat memikirkan:
1. Faktor Sumber Komunikasi
Siapa kiranya orang yang paling tepat untuk melaksanakan kegiatan komunikasi tersebut dalam proses kegiatan publik relations
2. faktor pesan komunikasi
dalam kegiatan penyebaran pesan komunikasi, pernyataan atau gagasan yang bagaimana akan disampaikan serta maksud dan tujuan yang akan dicapai nantinya. Apakah pesan komunikasi ini sudah disamakan dengan kondisi serta lambang yang digunakan pada diri komunikan sebagai sasaran komunikasi misalnya seperti :
bahasa yang digunakan , adat istiadat, sistem keercayaan, sistem mata pencaharian dan tingkat pendidikan , sistem kekerabatan dan sebagainya.
3. Media komunikasi yang digunakan
Dilain pihak seorang petugas kehumasan atau publik relations harus memikirkan juga terhadap penggunaan media komunikasi massa yang paling cocok dipakai untuk menyampaikan serta menyebarkan pesan komunikasi kepada publik seperti radio, televisi, film, dan surat kabar. Oleh karenaya seorang petugas kehumasan tadi perlu mengetahui sedikit banyak kelemahan dan keunggulan dari masing-masing media komunikasi massa tersebut.
4. Sasaran komunikasi
Dalam hal ini petugas kehumasan harus memikirkan siapakah sasaran komunikasi yang dimaksud pimpinan. Dengan perincian apakah sasaran komunikasi hanya bersifat internal public yang berarti hanya untuk dalam perusahan sepert, publik Karyawan, Publik pemegan Saham, Publik Buruh
Dengan demikian diharapkan apabila identitas publik yang menjadi sasaran dari kegiatan komuniksi sudah ditentukan atau diketahui maka tahap berikutnya dalam proses penerimaan pesan komuniksi akan mudah di terima dan dimengerti publik.
2. Proses publik relation eksternal
adalah proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh publik relations ketika mereka berintraksi atau berkomunikasi kepada publik.
1. Komunikasi (communication)
Tahapan komunikasi tidak terlepas dari perencanaan tentang bagaimana mengkomunikaskan dan apa yang dikomunikasikan. Bagimana mengkomunikasikan sesuatu dan apa yang dikomunikasikan, benarnya tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan publik relations. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk lisan, visual, atau dengan menggunakan lambang-lambang tertentu.
2. Actions
Dalam proses ini kegiatan publik relations ditunjukan kepada usaha untuk mengeluarkann serta menebarkan pernyataan kepada publik. Oleh karenanya disini diperlukan strategi komunikasi yang mencakup kepada suatu perenacanaan matang berdasarkan fakta yang ada. Dalam prakteknya kegiatan ini mencakup kepada publikkasi baik melalui iklan ataupun dalam bentuk press release. Dilain pihak pesan komunikasi yang ditunjukan kepada publik harus sesuai dengan garis kebijakansanan yang sudah ditetapkan oleh pimpinan.

EVALUASION
Evaluasi merupakan proses terakhir dari proses public relations. Maksud dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah suatu progam itu dapat mencapai tujuan yang dikehendaki ataukah sebaliknya.
Seseuai degan pengertian diatas, maka masalah pokok yang dihadapi dalam evaluasi itu adalah sebagai berikut :
1) Apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan didalam progam itu dapat tercapai?
2) Apakah biaya yang dikeluarkan itu seimbang dengan tujuan diperolehnya?
3) Apakah biaya untuk setiap langkah dalam pelaksanan progam itu tidak berebih-lebihan, serta berapakah seharusnya diperlukan?
4) Apakah tidak ada langkah-langkah dalam pelaksanan itu yang perlu disempurnakan?
Pada tahab ini dari proses kegiatan komunikasi dalam publik relations mengarahkan kepada usaha untuk menilai kembali sampai sejauh mana pesan komunikasi yang disampikan kepada public itu diterima. Tanggapan yang bagaimana timbul pada diri publik ketika menerima pesan dari public relations. Dimana letak kelemhanya bila pesan komunikasi ini ditolak oleh publik sebagai sasarannya. Atau bisa juga ketika kita menginginkan melakukan evaluasi, ada beberapa petunjuk yang dikutip oleh Cutlip dan Center dari tuliasan Wrigh tentang "Evaluation of mass media effectiveness" sebagai berikut:
a) Audience Coverrage
• Berapa besar audience yang dapat terjangkau oleh pelaksanaan progam public relations?
b) Audience Response
• Bagaimana audience menanggapinya?
• Apakah isi pesan diterima dengan senang hati atau tidak?
• Apakah isi itu menggugah minat mereka?
• Apakah mereka mengerti ataukah mereka menjadi bosan?
c) Communication Impact
• Bagaimana pengaruh dan tekakan pesan terhadap audience?
d) Proses Of Influence
• Proses komunikasi yang bagaimana yang telah dapat mempengaruhi audience?
• Melalui metode persuasi yang mana yang dapat mengenai untuk mempengaruhi attitude individu-individu dalam audience itu?
• Seberapa jauh progam publik relations itu telah mempengaruhi opini dan prilaku audience?
Dengan demikian pada akhirnya pada tahap akhir ini kegiatan komunikasi dalam publik relations difokuskan kepada usaha untuk menilai terhadap langkah atau kebijaksanaan yang sudah diambil , disamping itu melalui fakta atau data yang ada melalui kegiatan evaluasi ini, kesemuanya itu merupakan bahan yang berguna bagi penyusun langkah baru kegiatan publik realtions dalam suatu insta
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1) Pengertian Proses Publik Relations

Proses publicrelations adalah serangkaian dari suatu kegiatan-kegiatan dari publik relations.
Publik relation bila dilihat dari studi komunikasi adalah salah satu teknik komunikasi yang menitik beratkan kepada usaha untuk menumbuhkan suatu suasana kerja sama (goodwill) dan menciptkan saling pengertian antara publik yang berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan.

2) Proses Publik Relations
1. Proses internal Public Relations
diartikan proses yang dilakukan oleh anggota sebelum mereka melakukan komunikasi kepada publik. Yang termasuk prosese internal antara lain :
a. Fact Finding and Feedback
b. Planning and Progamming

2. Proses Exsternal Public Relations
adalah proses atau kegiatan yang dilakukan oleh publik relations ketika mereka berintraksi atau berkomunikasi kepada publik.
a. Actions
b. Communication

makna kesalihan menurut agama-agama didunia

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Agama merupakan fitrah yang selalu ada pada diri setiap manusia, karena manusia membutuhkan sesuatu yang lebih besar untuk diagungkan karena manusia bersifat lemah dan terbatas, serta manusia ketika hidup didunia yang fana' ini manusia membutuhkan aturan untuk hidup agar hidup ini sejahtera baik didalam dunia maupun akherat, dan peraturan yang akan dijalankan oleh manusia ada didalam agama.
Maka didunia ini manusia selalu mempunyai agama, dan apabila manusia tidak menjalankan peraturan agama maka yang akan terjadi sebuah kekacaan.
Diindonesia sudah hampir semuanya masyarakatanya mempunyai agama, baik itu agama Kristen, budaha, katolik, hindu dan agama yang mayoritas penduduk Indonesia memeluknya yakni agama islam. Akan tetapi walaupun mayoritas semua masyarakat mempunyai agama, namun tidak semua manusia yang memeluk agamanya menjalankan ajaran atau peraturan dalam agama tersebut. Misalnya saja orang yang beragama islam, ada yang mengaku punya agama tapi hanya pada KTP nya saja, ada juga yang mejalankan agamanya Cuma setengah-setengah, ada juga yang mengerti dan faham ajaran agamanya dan menjalankan serta menyebarakan kepada umat. Hal seperti itu bisa juga dinamakan orang yang shalih dan orang yang gak shalih, dan kesahalihan itu juga terdapat dalam berbagai agama. Dengan demikian dalam makalah ini kami akan membahas bagaiamana kesalihan etika dalam agama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kesalihan etika dalam agama?
2. Bagaimana makna kesalihan dalam agama-agama didunia?
3. Etika dalam beragama?





BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesalihan dalam agama
Kata shalih berasal dari bahasa yunani yang mempunyai pengertian takut akan Tuhan. Sedangkan menurut istilah kesalihan dalam beragama adalah menjalakan segala perintah tuhan dan menjahui laranganya dengan tujuan mencari keridhoanya atau bisa juga diarti taat dan tunduk dengan aturan-aturan Tuhan untuk mendapatkan kebahagian didunia dan akherat.
Pengertian kesalihan diatas masihlah pengertian secara umum bisa jadi antara agama satu dengan agama yang lain tidak sama, sudah sangat jelas yang menjadikan ketidak samaanya adalah dari segi aqidah.
Adapun beberapa kriteria orang-orang yang saleh misalnya seperti berikut:

Dengan demikian dari pengertian diatas kita bisa fahami juga, bahwa kita sebagai manusia, hendaknya menjadi manusia yang shaleh yakni manusia yang selalu menjalankan peraturan-peraturan Tuhan. karena manusia bersifat lemah dan terbatas membutuhkan sesuatu yang Maha Lebih yakni Tuhan.

B. Makna Kesalihan Menurut Beberapa Agama Didunia

1. Makna Kesalihan Menurut Agama Kristen
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran hidup, , wafat dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab/injil.
Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama Katolik , Protestanisme, Ortodoks .
Dan didalam agama Kristen orang-orang yang disebut orang saleh misalnya seperti:
a. Pendeta (adalah sebutan bagi pemimpin agama. Kata pendeta berasal dari kata Pandita (bahasa Sansekerta), yang berarti brahmana atau guru .Di Indonesia, saat ini istilah pendeta secara khusus digunakan untuk sebutan pemimpin agama-agama Kristen Protestan, Hindu atau Buddha. Secara umum, istilah ini kadang-kadang juga dapat digunakan untuk Konghucu. Atau ada juga yang namanya Pastor yakni sebutan bagi pemimpin agama di lingkungan Gereja Kristen.
b. Biarawan/biarawati adalah seseorang -seorang yang melakukan asketisme, (memfokuskan pikiran dan raganya untuk agama).
c. Paus (dari Bahasa Latin: papa, bapak, ayah; dari Bahasa Yunani: πάππας, pappas, ayah) adalah Uskup Roma, pemimpin spiritual Gereja Katolik, dan kepala negara Kota Vatikan. Dll
dan apabila kita mengingnkan untuk menjadi oang yang saleh maka kita maka mereka harus mengamalkan ajaran pokok-pokok dasar agama kristen yakni 12 syahadat yakni :
1) aku percaya bahwa babpak Allah yang ada disurga menjadikan langit dan bumi
2) aku percaya bahwa yesus kristus, putera tunggal babpak Allah sebagai Tuhan ku.
3) Dialah yang dilahirkan oleh rasul kudus melalui gadis maryam
4) Dialah yang turun kedunia untuk disalib sebagai mati pada masa pontius pilatus. Kemudian dikubur turun kepusat kegelapan
5) Pada hari yang ke-3 dia dibangkitkan kembali dari tempat kediaman orang yang telah mati
6) Lalu naik kesurga bersemayam disebelah kanan Allah Sang Bapak Yang Maha Kuasa
7) Dari situlah akan kedatangan kembali mengadili orang yang hidup dan orang yang mati
8) Aku percaya kepada ruh suci
9) Aku perecaya kepada kumpulan kristen yang satu, suci lagi luas yaitu himpunan orang suci,
10) Saya percaya akan diampuni dosa
11) Saya percaya akan dibangkitkanya orang mati
12) Saya percaya akan hidup kekal.
2. Makna Kesalihan Menurut Agama Buddha
Agama Buddha lahir di negara India, lebih tepatnya lagi di wilayah Nepal sekarang, sebagai reaksi terhadap agama Brahmanisme. Sejarah agama Buddha mulai dari abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya Buddha Siddharta Gautama. Agama buddha adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan yang kekal.
Adapun orang-orang yang dianggap saleh di agama budha anatara lain yakni :
1. Pendeta adalah sebutan bagi pemimpin agama.
2. Sangha berarti persamuan atau persaudaraan para Bhikkhu. Kata Sangha pada umumnya ditujukan untuk sekelompok Bhikku.
Ada 2 (dua) jenis Sangha, yaitu:
a. Sammuti Sangha: persaudaraan para bhikkhu biasa, atau mereka yang belu mencapai tingkat-tingkat kesucian.
b. Ariya Sangha: persaudaraan para bhikkhu suci, mereka yang telah mencapai tingkat-tingkat kesucian.
Dan apabila orang-orang buddah menginginkan menjadi orang yang saleh maka mereka harus berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika dan psikologi).
3. Makna Kesalihan Menurut Agama Hindu
Agama Hindu berasal dari Bahasa Sanskerta "Kebenaran Abadi" dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Weda merupakan kitab suci yang menjadi sumber segala ajaran agama Hindu. Weda merupakan kitab suci tertua di dunia karena umurnya setua umur agama Hindu. Weda berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu dari kata vid yang berarti "tahu". Kata Weda berarti "pengetahuan"
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Bila orang hindu menjadi orang yang saleh maka Pancasradha merupakan keyakinan dasar . Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1. Widhi Tattwa - percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa - percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa - percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
4. Punarbhava Tattwa - percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
Dan orang –orang hindu yang sudah dianggap sebagai orang yang saleh yakni Brahmana adalah salah satu golongan karya atau warna dalam agama Hindu. Mereka adalah golongan cendekiawan yang mampu menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan. Di jaman dahulu, golongan ini umumnya adalah kaum pendeta, agamawan atau brahmin. Mereka juga disebut golongan paderi atau sami. Kaum Brahmana tidak suka kekerasan yang disimbolisasi dengan tidak memakan dari makluk berdarah (bernyawa). Sehingga seorang Brahmana sering menjadi seorang Vegetarian. Brahmana adalah golongan karya yang memiliki kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan baik pengetahuan suci maupun pengetahuan ilmiah secara umum. Dahulu kita bertanya tentang ilmu pengetahuan dan gejala alam kepada para brahmana. Bakat kelahiran adalah mampu mengendalikan pikiran dan prilaku, menulis dan berbicara yang benar, baik, indah, menyejukkan dan menyenangkan. Kemampuan itu menjadi landasan untuk mensejahterakan masyarakat, negara dan umat manusia dengan jalan mengamalkan ilmu pengetahuannya, menjadi manggala (yang dituakan dan diposisikan secara terhormat), atau dalam keagamaan menjadi pemimpin upacara keagamaan.
4. Makna Kesalihan Menurut Agama Kong Hu Cu
Agama Khonghucu adalah istilah yang muncul sebagai akibat dari keadaan politik di Indonesia. Agama Khonghucu lazim dikaburkan makna dan hakikatnya dengan Konfusianisme sebagai filsafat. Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan beliau hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Dan bila mereka ingin menjadi orang yang saleh maka dia harus melakasanakan ajaran-ajarannya antaralain seperti :
Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu:
1. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
3. Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
4. Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
6. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang):
1) Ren- (Cintakasih)
2) Yi -Kebenaran/Keadilan/Kewajiban
3) Li - Kesusilaan, Kepantasan
4) Zhi – Bijaksana
5) Xin - Dapat dipercaya
Delapan Kebajikan (Ba De):
Xiao ( Laku Bakti) , Ti ( Rendah Hati), Zhong ( Satya), Xin (Dapat Dipercaya) , Li ( Susila) , Yi ( Bijaksana) , Lian ( Suci Hati), Chi ( Tahu Malu) , Zhong Shu (Satya dan Tepa selira/Tahu Menimbang).
Selain sifat-sifat diatas yang harus dimiliki, seseorang bila mengingikan dirinya menjadi orang saleh di agama kong hu cu, dia juga harus mengamalkan isi dalam kitabnya seperti kita wu jing, dan si shu .Adapun orang-oarang yang sudah dianggap salih diagama Kong Hu Cu yakni :
a. Wen Shi (guru agama),
b. jiao sheng (prnebar agama),
c. xue shi (pendeta),
d. zhang lao (sesepuh agama)
5. Makna Kesalihan Menurut Agama Yahudi
Yahudiah (Yudaisme) adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi (penduduk negara Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri). Dan agama yahudi termasuk agama samawi, Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.
Ini beberapa ajaran-ajaran yahudi apabila mereka benar-benar ingin mendekatkan diri dan ingin menjadi orang shaleh anatara lain,Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
1. Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
3. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.
4. tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
5. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
6. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
7. enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
8. tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
9. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
10. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
11. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
12. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."
Adapun seseorang yang sudah sudah dianggap oleh orang yahudi sebagai orang yang saleh disebut Rabi atau Rabbi Ashkenazi modern dan Israel dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)"..Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi ("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin.”.
6. Makna Kesalihan Menurut Agama Islam
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah" yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah. Mungkin sudah tidak perlu penjelasan yang lebih lebar lagi karena kita adalah umat muslim sendiri yang mengerti bagaimana islam mengatur hidup kita, bahawa islam adalah satu-satunya agama yang benar dan agama yang paling sempurna yang bisa mengatur segala aspek kehidupan manusia mulai bangun tidur sampai tidur lagi semua diatur oleh islam dan bila kita benar-benar menjlankan aturan tersebut maka kita akan mendapati kebahagian dunia dan akherat dan aturan tersebut telah terrangkum dalam sumber hukum islam yakni alquran dan assunnah.
Dan apabila kita menginginkan menjadi orang yang beriman dan orang yang saleh maka hal yang harus kita lakukan selain kita mengimani adanya allah kita juga mengimani adanya alquran dan assunah serta mengamalkannya dalam kehidupan dan juga mengajarkanya kepada orang lain.
C. Makna Etika Dalam Beragama
Ada sebuah pernyataan bahawa ”semua agama itu baik, tetapi tidak semua agama itu benar”. ” Baik ” adalah kata sifat yang sering digunakan dalam hal yang berhubungan dengan etika misalnya tentang kesopanan, tentang tingkah laku, kesusilan dan sebagainya. ”Bagus” adalah kata sifat yang biasanya digunakan dalam hal-hal yang berhubungan dengan estetika (keindahan) misalnya anak itu bagus rupanya. ”Benar” adalah sifat yang biasanya digunakan dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika (hakikat) misalnya : agama islam itu benar ,
Dengan melihat penggunaan kata-kata baik, bagus, dan benar, maka tetaplah kiranya bahwa semua agama dikatakan baik, yang berarti semua agama pasti mengajarkan kesopanaan , kesusilaan, akhlak dan sebagainya.
Dengan demikian sudah sangat jelas bahawa semua agama itu baik tetapi belum tentu benar karena agama yang benar hanyalah agama islam bahakan Allah sudah berfirman ” innaddina indallaalhil islam” sesungguhnya agama yang diridohi Allah itu hanyalah islam.
Dari penjelasan diatas sangatlah jelas bahwa semua agama pada intinya mengajarkan kebaikan dan bila setiap manusia menjalankanya pasti kehidpan didunia ini akan sejahtera. Misalnya saja diagama kong hu chu juga mengajarkan bahwa kita sebagai manusia harus berjiwa toleransi terhadap sesama manusia, suka menolong dll. Adapun dia agama kristen mengajarkan cinta kasih kepada sesama manusia. Apa lagi dalam islam sebuah keyakinan seseorang selalu dihormati akan tetapi sebagai seorang muslim tidaklah berdiam diri , kita juga mengajak mereka untuk memeluk islam agar kita sama-sama selamat dunia dan akherat tentunya semua itu dilakukan tanpa paksaan dan kekerasaan.
Maka dari itu apabila kita menginginkan menjadi orang yang saleh etika dalam beragama juga salah satu hal yang penting yang harus kita miliki

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Kata shalih berasal dari bahasa yunani yang mempunyai pengertian takut akan Tuhan. Sedangkan menurut istilah kesalihan dalam beragama adalah menjalakan segala perintah tuhan dan menjahui laranganya dengan tujuan mencari keridhoanya atau bisa juga diarti taat dan tunduk dengan aturan-aturan Tuhan untuk mendapatkan kebahagian didunia dan akherat.
2. Makna Kesalihan Dalam Agama-agama pada dasarnya yakni seseorang yang selalu menamalkan ajaran agamanya dan mererka faham bagaimana agama mereka mengatur hidup mereka serta mengimani kitab-kitab yang sudah diyakninya maka hal tersebut sudah dikatakan sebagai kesalihan dalam beragama.
3. Semua agama pada intinya selalu mengajarkan kebaikan termasuk etika dalam beragama tetapi apabila kita jumpai ada seseorang yang tingkah lakunya kurang baik padahal dia mempunyai agama maka hal tersebut bukan salah agamanya akan tetapi yang salah adalah individunya.